Alamat
Jalan Jendral Ahmad Yani No.10, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62115

Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Matematika, PMTK UNUGIRI Gelar Webinar Critical Thinking di Akhir Tahun

Dokumentasi Kegiatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNU-Sunan Giri Bojonegoro Program Studi Pendidikan Matematika (PMTK) menggelar webinar melalui Zoom Meeting dengan tema Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Matematika pada Selasa, 28 Desember 2021.

Kegiatan tersebut, sekaligus menjadi kegiatan akhir tahun  2021 bagi Program Studi Pendidikan Matematika.

Astrid Chandrasari, M.Pd., selaku Dekan FKIP, dalam sambutannya melalui zoom, mengatakan jika ada sekitar 600 peserta yang berpartisipasi dari segala penjuru di Indonesia. Terlihat dari pesebaran pendaftar yang ikut, tidak hanya dari kalangan mahasiswa saja, namun juga dari kalangan siswa, mahasiswa, pendidik, hingga masyarakat umum.

Dokumentasi Data Pendaftar

“Kemampuan Berpikir Kritis adalah kemampuan berpikir yang logis dan reflektif yang berfokus pada menyelesaikan masalah. Melalui berpikir kritis yang diperoleh, akan dapat menyelesaikan masalah dalam sehari-hari. Dapat membedakan fakta dan opini. Semoga melalui mathematics event ini, sebagai penggerak pendidikan bisa lebih aware, terhadap,” terang Bu Dekan yang juga menjadi salah satu dosen di Program Studi Pendidikan Matematika.

“Semoga melalui webinar ini generasi bangsa Indonesia memiliki jiwa kritis yang luar biasa,” tegas K. M. Jauharul Maa’rif, M.Pd.I., selaku rektor UNU-Sunan Giri dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara webinar mathematics event tersebut.

Webinar mathematics events ini dihadari oleh dua narasumber. Narasumber pertama yakni Bapak Dr. Puguh Darmawan, S.Pd., M.Pd. Dosen Universitas PGRI Banyuwangi sekaligus penulis buku Teori Kognitivisme dan Penerapannya dalam Penelitian Pendidikan Matematika, dan Desain Micro Teaching dalam Menghadapi Problematika Pembelajaran Matematika. Selain itu juga, beliau merupakan reviewer, dan anggota tim editor di berbagai jurnal publikasi.

Dokumentasi Foto Kegiatan

Judul materi yang disampaikan oleh Pak Puguh adalah Berpikir dalam Belajar Matematika: Mengapa Harus Berpikir Kritis? Dimana diterangkan oleh beliau, pada abad ke 21 ini Kompetensi dan pembelajaran Matematika menggunakan 4C. yakni Communication, Collaboration, Critical Thinking & Problem-Solving, dan Creativity.

Beliau juga menerangkan bagaimana posisi kritis dari sudut pandang psikologi belajar, yakni psikologi belajar berpikir kritis berada pada ranah kognitivisme dari teori di lapangan. Di akhir penjelasan beliau memberikan contoh Heuristik Keterwakilan: Base Rate Fallacy, yakni menggunakan kejadian-kejadian sebelumnya untuk dapat memberikan peluang jawaban benar.

Pemberian materi yang banyak memberikan pertanyaan-pertanyaan, membuat peserta webinar ikut ramai di kolom komentar dan sangat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh Pak Puguh.

Selanjutnya, narasumber kedua yakni Ibu Naning Kurniawati, M.Pd. yang juga merupakan Kepala Program Studi Pendidikan Matematika UNU-Sunan Giri Bojonegoro. Dalam penyampaian materinya, Ibu Naning menyampaikan tentang Berfikir Kritis Matematis. Berpikir matematik merupakan kegiatan dalam menyesaikan tugas atau masalah matematika yang dibagi menjadi dua yaitu LOTS (Lower Order Thinking Skills) dan HOTS (High Order Thinking Skills).

Dokumentasi  Foto Kegiatan

Ibu Naning juga memberikan langkah-langkah berpikir kritis matematis, yakni : memahami dan merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi yang diperlukan, merumuskan dugaan, menguji hipotesis, menarik kesimpulan, melakukan evaluasi, mengambil keputusan, dan melakukan generalisasi.

Banyaknya pertanyaan yang masuk saat di akhir sesi webinar ini, menjadi bukti jika webinar mathematics Events sangat diminati oleh peserta.

Terakhir, harapan dari panitia penyelenggara dengan adanya webinar ini, semua peserta mampu membentuk mindset pendidik dan calon pendidik di Indonesia agar mau dan mampu untuk berpikir kritis, sehingga peserta didik yang diajar akan lebih mudah dalam menghadapi tantangan dan perkembangan zaman.

(WK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *